Sumber: google.com |
Sejumlah Platform Media Sosial mulai mengambil tindakan untuk
mengatasi penyebaran Disinformasi Virus Corona dalam layananya.
Hal tersebut karena banyaknya posting mengenai informasi
terkait penyebaran dan penanganan Virus Corona yang tidak tepat.
Saat ini, jejaring sosial tengah menghadapi tekanan untuk
memastikan Platform mereka tidak memicu kepanikan atau menyebabkan permasalahan
lain, seperti dilansir dari BBC, Sabtu (1/2/2020).
Facebook, Twitter, hingga TikTok pun memastikan bahwa
pihaknya akan berupaya mencegah penyebaran Disinformasi dan menyajikan tautan
Informasi yang benar mengenai Virus Corona.
Raksasa jejaring sosial Facebook mengatakan akan membatasi
penyebaran informasi palsu tentang Virus Corona dengan menghapus klaim palsu
atau teori konspirasi.
Dalam sebuah posting blog, pihaknya mengaku akan menggunakan
pemeriksa fakta yang ada untuk meninjau dan menunjukkan informasi yang salah.
Sementara Twitter meluncurkan sebuah utasan dengan judul
besar Know Your Fact ketika pengguna mencari Coronavirus dalam layananya.
Pihaknya berupaya mengarah pengguna ke saluran resmi untuk
mendapatkan informasi Virus Corona. Hingga saat ini, ada lebih dari 15 juta tweet
tentang coronavirus dalam empat minggu terakhir.
Meski begitu, Twitter mengklaim belum menemukan aktivitas
terkoordinasi untuk menyebarkan informasi palsu dan akan tetap waspada.
Selain Facebook dan Twitter, Platform berbagi video singkat
TikTok juga berupaya memberikan informasi yang akurat soal Virus Corona.
TikTok telah menambahkan tautan ke situs web WHO dan
mengingatkan pengguna untuk melaporkan informasi yang mereka pikir mungkin
berbahaya.
Pengguna juga bisa melihat informasi tambahan dengan
memanfaatkan tagar #Coronavirus dalam pencarian.
Sementara YouTube, menampilkan pratinjau artikel berita resmi
mengenai ketika pengguna mencari Coronavirus. Mereka juga memberikan peringatan
bahwa cerita yang berkembang dapat berubah dengan cepat.
Sumber: akurat.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar