Senin, 23 Maret 2020

Akibat Covid-19, Kualitas Video Youtube Terpaksa Diturunkan

Sumber: google.com


Baru-baru ini, Netflix mengumumkan bahwa di Eropa pihaknya akan mengurangi Kualitas Streaming-nya. Hal ini akibat wabah Virus Covid-19, di mana banyak orang sekarang terpaksa berdiam diri di rumah.

Semenjak itu, lebih banyak yang beralih ke layanan Streaming dari sebelumnya. Mengakibatkan penyedia layanan internet Eropa mengalami kewalahan dalam menyediakan jaringannya.

YouTube sepertinya akan mengikuti jejak Netflix tersebut, di mana raksasa platform berbagi Video itu mengumumkan bahwa untuk di Eropa mereka akan mengurangi Kualitas Streaming layanannya.

"Kami membuat komitmen untuk sementara waktu mengalihkan semua lalu lintas di UE ke definisi standar secara default," sebut pihak YouTube.

Mirip dengan apa yang dilakukan Netflix, YouTube akan mengurangi bitrate dari videonya. Bitrate adalah yang menentukan seberapa halus pemutaran Video. Jadi, bagi mereka yang tinggal di Eropa jangan kaget jika Video yang ditonton di YouTube  tidak sehalus atau setajam sebelumnya, setidaknya untuk sekitar satu bulan ke depan.




Sumber: akurat.co

Karena Obat Virus Corona, Produsen Kamera Fujifilm Kini Fokus ke Perlengkapan Medis

Sumber: google.com


Fujifilm selama ini dikenal sebagai Produsen Kamera. Namun perusahaan yang berbasis di Tokyo ini tampaknya melihat masa depan baru dalam bisnis Perlengkapan Medis.

Hal itu utamanya setelah pemerintah Tiongkok mengatakan Avigan, obat anti-flu yang dikembangkan oleh unit Toyama Chemical dari Fujifilm, efektif untuk virus Corona Covid-19. Hal itu membuat saham Fujifilm naik 15 persen.

Bagi perusahaan berusia 86 tahun itu, transformasi telah menjadi bagian dari sejarahnya. Didirikan pada tahun 1934 karena kebutuhan pembuatan film di Jepang, Fujifilm telah berevolusi dari penyedia mesin fotokopi menjadi kamera, dan sekarang menjadi obat-obatan dan Perlengkapan Medis.

Saat ini Perlengkapan Medis menyumbang 20 persen dari pendapatan Fujifilm. Yakni sebesar 2,5 triliun yen ($ 22,86 miliar). Tetapi perusahaan memiliki tujuan menggandakan pendapatan divisi selama lima tahun ke depan, untuk menjadikannya pilar bisnis bersama dengan peralatan kantor.

"Pertumbuhan di Fujifilm akan didorong oleh Perlengkapan Medis dan bisnis biofarmasi," kata Tomoki Komiya, analis di Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities, dalam sebuah catatan penelitian.

Bisnis Perlengkapan Medis Fujifilm dimulai dengan sungguh-sungguh pada tahun 2008 dengan akuisisi Toyama Chemical melalui tawaran pengambil alihan.

Dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan ini telah berkembang secara agresif di bidang Perlengkapan Medis. Avigan sendiri diterima secara hati-hati di Jepang dan Korea Selatan sebagai pengobatan potensial untuk pasien virus Corona.

Hal itu sebagian karena efek sampingnya. Kini Fujifilm juga mengembangkan reagen pengujian baru untuk virus Corona, yakni sebuah pengembangan yang dapat memungkinkan pengujian skala besar.




Sumber: akurat.co

Sumbang 720 Ribu Masker, Facebook Bantu Tim Medis untuk Tangani COVID-19

Sumber: google.com


Mark Zuckerberg, Kepala Eksekutif Facebook Inc mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyumbangkan 720 ribu Masker untuk petugas kesehatan dan medis yang menangani pandemi Virus Corona Covid-19.

"Untuk membantu, Facebook menyumbangkan cadangan darurat kami dari 720 ribu Masker yang telah kami beli seandainya kebakaran hutan berlanjut," kata Zuckerberg.

Zuckerberg menambahkan bahwa raksasa media sosial itu juga tengah berupaya untuk mencari sumber lebih banyak untuk disumbangkan.

Di Amerika Serikat sendiri telah terjadi lonjakan permintaan untuk Masker respirator yang disebabkan oleh semakin merebaknya wabah Virus Corona di negara tersebut.

Hal tersebut membuat Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS, selama beberapa bulan ke depan akan membeli 500 juta Masker untuk Strategic National Stockpile, pasokan obat-obatan nasional, dan persediaan medis.




Sumber: akurat.co

Perangi Corona, Wings Air Tingkatkan Kebersihan dan Jalani Fase Sterilisasi Pesawat

Sumber: google.com


Wings Air meningkatkan kebersihan dan menjalani fase Sterilisasi Pesawat sebagai langkah pencegahan utama wabah virus Corona Covid-19. Guna pencegahan virus, intensitas sterilisasi terus dijalankan salah satu armada Lion Group itu dengan pengawasan komprehensif.

Corporate Communications Strategic of Wings Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan pembersihan dan Sterilisasi Pesawat dilakukan di pusat perawatan dan pemeliharaan (hangar). Salah satunya di Batam Aero Technic (BAT), dengan rata-rata proses pengerjaan 120 menit.

"Penyemperotan berkala cairan multiguna pembunuh kuman sesuai prosedur yang berlaku, sebelum proses penumpang masuk ke pesawat (boarding) dan ketika pesawat selesai menjalani rotasi," ujar Danang dalam keterangan tertulis yang diterima AkuratOtomotif.

Ia menegaskan proses pengerjaan dan bahan obat mengikuti standar yang sudah dibuat. Misalkan penggunaan disinfektan harus yang terdaftar di EPA atau bebas digunakan pada pesawat dan telah disetujui oleh original equipment produsen (OEM).

Rangkaian pembersihan rutin dan sterilisasi yang terus ditingkatkan pada setiap detail bagian pesawat meliputi ruang kemudi (cokpit), dapur, bagasi kabin, dinding kabin, kursi awak pesawat, dan penumpang.

Serta penggantian penutup sandaran kepala di kursi, area kargo, pintu, dan jendela pesawat, karpet lantai kabin, eksterior pesawat menyeluruh, tangga menuju pesawat dan lainnya.

Danang menuturkan bahwa penyemperotan dan pembersihan pesawat adalah kegiatan rutin, berjadwal serta mandatori, guna memastikan kebersihan aspek higienis.

"Pelaksanaan proses dan prosedur sterilisasi dilakukan guna memastikan keselamatan penerbangan, sesuai dengan standar operasional yang telah ditetapkan dengan pengawasan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan di bandar udara," pungkasnya.

Sebagai informasi, Wings Air beroperasi menggunakan pesawat jenis baling-baling (propeller). Total armada 64 pesawat yang terdiri dari 19 ATR 72-500 dan 45 ATR 72-600.




Sumber: akurat.co

Minggu, 22 Maret 2020

Camera Go, Aplikasi Fotografi Ponsel Android Murah Rasa Flagship

Sumber: google.com


Google terus memperbaiki kualitas pengambilan gambar dari aplikasi dan sistem Android besutannya. Baru-baru ini, Google merilis aplikasi bernama Camera Go yang dirancang khusus untuk sistem Android Go.

Keutamaan dari Camera Go adalah mampu bekerja pada sistem Android terendah sekalipun. Ponsel kelas entry-level pun dapat menikmati CameraGo tanpa lag. Sebut saja ponsel dengan RAM hanya 1GB atau bahkan kurang dari itu, hampir tidak ada kendala dalam menggunakan fitur-fitur yang ada dalam Camera Go.

Rilisnya Camera Go merupakan jawaban dari Google atas tuntutan pengguna Android entry-level. Pengguna ingin memiliki kamera yang lebih baik dan memiliki hasil optimal tanpa perlu upgrade ke ponsel baru ataupun flagship.

Selain tampilan UI yang sederhana dan mudah dioprasikan, aplikasi Camera Go juga memiliki fitur ala flagship yang kini tengah digandrungi. Pengguna Camera Go kini bisa mengoptimalkan fitur Portrait yang hasil fotonya memilki efek bokeh.

Meski bokehnya bokeh digital, fitur tersebut patut diapresiasi karena selama hanya ponsel flagship dan menengah saja yang bisa menikmatinya.

Ponsel pertama yang akan mendapat aplikasi Camera Go sebagai bloatware adalah Nokia 1.3. Ponsel tersebut, rencananya, akan rilis pada April mendatang.




Sumber: akurat.co

Lawan Hoaks Corona, Youtube Sediakan Halaman Khusus

Sumber: google.com


Youtube menambahkan Halaman khusus yang berisi tentang virus Corona. Penambahan Halaman tersebut, merupakan cara Google memerangi hoaks yang beredar di dunia maya terkait pandemi Covid-19.

Halaman baru di Youtube akan memberi Anda informasi valid dan terkini dari pemerintah maupun organisasi resmi setempat. Ditepatkan di bagian depan sehingga pengunjung mudah dalam mengakses.

Sayangnya, Google belum mengklarifikasi siapa yang masuk ke daftar outlet otoritatifnya. Ada 16 negara yang sudah bisa mengakses Halamanbaru tersebut. Amerika, Brazil, Jerman, Italia, Inggris dan India akan menjadi negara prioritas. Ke depan ada rencana untuk meluncurkannya ke lebih banyak negara.

Menengok ke belakang, Youtube bukan satu-satunya platform yang perang terhadap hoaks selama pandemi Covid 19. WhatsApp, Instagram, dan Facebook telah meluncurkan Halaman serupa dengan informasi dari sumber terpercaya seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), UNICEF, dan Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa.




Sumber: akurat.co

Meningkatnya Traffic di Eropa, Peluncuran Layanan di Prancis Ditunda Disney+

Sumber: google.com


Peluncuran layanan Streaming milik Walt Disney yakni Disney + di Prancis kabarnya akan ditunda dua minggu atas permintaan pemerintah Prancis.

Minggu (22/3/2020) Disney + sendiri akan diluncurkan di Inggris dan sebagian besar pasar Eropa termasuk Prancis pada 24 Maret mendatang.

Mengantisipasi permintaan konsumen yang lebih tinggi, perusahaan ini mengambil langkah untuk menurunkan pemanfaatan bandwidth keseluruhan setidaknya 25 persen di semua pasar yang meluncurkan Disney + nantinya.

Disney sendiri telah menyetujui permintaan Uni Eropa untuk penyedia Streaming video untuk memastikan kelancaran infrastruktur Broadband. Namun, menurut pernyataan tersebut, pelanggan di Eropa akan menerima kualitas video yang kurang baik sementara.

YouTube, Amazon Inc, dan Netflix sebelumnya mengatakan mereka akan mengorbankan kualitas Streaming di Uni Eropa untuk membantu mencegah trafik yang melonjak.

Hal tersebut dikarenakan puluhan juta orang di Eropa dan negara bagian lainnya kini sebagian besar tinggal di dalam rumah dan beralih bekerja dari rumah karena meningkatnya kekhawatiran terhadap virus corona.




Sumber: akurat.co

Akibat Covid-19, Kualitas Video Youtube Terpaksa Diturunkan

Sumber: google.com Baru-baru ini, Netflix mengumumkan bahwa di Eropa pihaknya akan mengurangi Kualitas Streaming-nya. Hal ini akibat w...