Selasa, 29 Oktober 2019

Mau Bantu Lestarikan Hutan? Yuk Cobain Gelato di Orvia Kafe

Sumber: google.com


Tidak hanya nikmat dan menyehatkan, Vegan Gelato ini bisa bermanfaat bagi lingkungan secara jangka panjang jika kamu membelinya, lho.

Ya, di Orvia, sebuah kafe di Kalimalang, Jakarta Timur, menawarkan Gelato Vegan yang sehat bernama Gelato Hutan atau smoothies Gelato.

Pemilik Orvia, Avidyarahma Noviyanto, mengatakan, Gelato Hutan ini merupakan salah satu flavor special edition yang berkolaborasi bersama salah satu organisasi yang bergerak di bidang kelestarian hutan.

"Jadi nanti setiap pembelian satu scoop Gelato Hutan ini sama saja menaman satu pohon di hutan," katanya kepada AkuratKuliner, di Orvia, Kalimalang, Jakarta Timur, Selasa, (29/10).

Organisasi yang tak disebut namanya ini fokus kepada pelestarian habitat hutan di Sumatera, Kalimantan, Borneo, juga Amazon. Selain Orvia, mereka juga mengajak beberapa kafe untuk ikut kampanye serupa.

"Hanya saja, kami masih belum tahu mau pilih hutan di Sumatera atau Kalimantan," tambahnya.

Gelato hutan sudah tersedia sejak launching pada 25 Oktober kemarin, dan kemungkinan sampai akhir tahun ini masih tersedia.

Kamu mau ngemil enak sambil lestarikan hutan? Ayo!




Sumber: akurat.co

Di Orvia Kafe, Ada Gelato Vegan Rasa Martabak Kacang

Sumber: google.com


Bagaimana rasanya jika martabak kacang dijadikan varian Gelato Vegan?

Ya, varian menu ini bisa kamu cicip di Orvia, kafe yang terletak di Kalimalang, Jakarta Timur.

Kafe yang mengedepankan cita rasa nikmat dan sehat ini menghadirkan Vegan Gelato yang tentunya tanpa bahan susu dan juga telur. Ini dijamin tidak kalah nikmat dengan Gelato umum yang pakai telur dan susu.

Mereka memiliki delapan varian Gelato yaitu terdiri dari cokelat Jawa Barat, martabak kacang, pisang bakar, es kopi susu, teh hijau, kue jahe ayah, teh melati ibu dan juga rujak. AkuratKuliner berkesempatan memilih yang agak asing: martabak kacang. 

Rasanya?

Sesuai namanya. Unik dan menarik. Rasanya seperti makan martabak kacang sungguhan. Hanya saja, ini berbentuk Gelato.

Tekstur Gelatonya sangat lembut dan ada sedikit serat-serat kacang yang belum halus sebagai after taste-nya. Aroma kacangnya juga menyengat sekali dan tidak bikin eneq, justru nagih.
Sebagai pemanis, Gelato martabak kacang ini juga diberi taburan meses, sehingga terasa sekali seperti martabak kacang sungguhan.

Untuk harga per gelasnya, Rp25 ribu saja. Jika pakai cone, cukup membayar Rp35 ribu.

Bagi kamu yang ingin shipment Gelato untuk dikirim ke rumah, sangat sekali. Harganya pun hanya Rp395 ribu, sudah mendapat tiga rasa.




Sumber: akurat.co

Chevrolet Senasib dengan Ford

Sumber: google.com


Aktivitas penjualan kendaraan dengan merek Chevrolet di pasar Indonesia akan dihentikan pada akhir Maret 2020. Hal itu disampaikan PT General Motors Indonesia (GMI) selaku agen pemegang merek (APM) Chevrolet.

President GM Asia Tenggara, Hector Villarreal mengatakan, keputusan ini diambil setelah melalui serangkaian pertimbangan yang menyeluruh dari berbagai rencana bisnis yang memungkinkan bagi GM Indonesia di masa mendatang.

"Secara global, GM telah mengambil langkah-langkah yang sulit untuk memfokuskan aset dan sumber daya yang dimilikinya," ujar Villareal dalam keterangan resminya kemarin.

Usut punya usut, nasib serupa juga dialami Ford yang sudah lebih dulu hengkang dari Indonesia. Ford, pabrikan asal Amerika, hengkang dari Indonesia pada awal 2016 lalu. Alasannya, lantaran pasar yang tidak berkembang dan angka penjualan yang cenderung minim.

Menurut data yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, Penjualan mobil Ford sepanjang tahun 2015 kurang dari 5.000 unit. Angka itu jauh lebih sedikit dari tahun sebelumnya yang berhasil meraih angka hingga 12.000 unit. Artinya, Ford mengalai penurunan 58,4% dalam setahun.

Selama lima tahun terakhir, sektor bisnis PT Ford Motor Indonesia memang tergolong lamban berkembang. Hingga 2015, Ford hanya memiliki 44 jariangan diler dan service center di seluruh Indonesia. Angka tersebut tentu sangat jauh dibandingakan dengan sejumlah pabrikan Jepang.




Sumber: akurat.co

Ditjen Bea Cukai Melelang 169 Mobil Merek Subaru

Sumber: google.com


Awal bulan lalu, Ditjen Bea Cukai melelang 169 mobil merek Subaru. Mobil-mobil tersebut dilelang dengan harga murah off the road. Perlu diketahui, mobil-mobil Subaru yang dilelang tersebut merupakan barang sitaan Ditjen Bea Cukai.

Subaru yang dipasarkan PT. Motor Image Indonesia (MII), sejatinya, resmi dihentikan pada 2015 lalu. Penghentian penjualan Subaru, menurut Ditjen Bea dan Cukai, lantaran masalah pajak impor pada termin 2013-2014.

Selain itu, ATPM Subaru di Indonesia juga tidak membayar pajak penjualan kendaraan yang berstatus CBU tersebut. Buntutnya, Ditjen Bea Cukai menyita seluruh aset MII di tujuh wilayah di Indonesia.

Kejadian tersebut tentu berbeda dengan Chevrolet yang akhir bulan ini tiba-tiba mengumumkan akan hengkang dari Indonesia. Meski sama-sama hengkang, Chevrolet lebih terhormat dibandingkan MII-Subaru.




Sumber: akurat.co

Akibat Covid-19, Kualitas Video Youtube Terpaksa Diturunkan

Sumber: google.com Baru-baru ini, Netflix mengumumkan bahwa di Eropa pihaknya akan mengurangi Kualitas Streaming-nya. Hal ini akibat w...